Malam yang dingin dan duduk di kursi taman begini mungkin akan menjadi romantis jika Aslan duduknya bersama Niken. Namun, yang duduk di sampingnya saat ini adalah Mario. Keponakan yang pernah bersaing dengannya untuk memenangkan hati Niken. Mario sebetulnya sangat terkejut dan tidak bisa menerima apa yang Aslan ucapkan tentang hubungan om-nya itu dengan Niken. Itu sebabnya Mario berusaha mencari-cari kebohongan di wajah Aslan, terutama matanya. Sayangnya Mario tidak menemukan celah di sana, yang membuatnya tidak bisa meragukan perkataan Aslan walaupun ia sangat ingin berkata tidak percaya. “Saya tahu kamu terkejut, itu wajar,” kata Aslan lagi. “Karena saya terkejutnya sudah sejak awal saat melihatmu berusaha mendekati perempuan incaran saya.” Aslan kembali berbicara, “Kamu mungkin berta