Dua Puluh

1748 Words

Indira tiba di rumah bersama keluarganya cukup malam, terlebih mereka melihat sunset dulu di pantai yang indah. Efrain membantu menurunkan barang bawaan keluarga itu. Ayah Indira menggendong Izan yang tertidur untuk masuk ke rumah, begitu pula dengan Indra dan istrinya yang menggendong anak mereka. Efrain menutup pintu belakang setelah menurunkan barang bawaannya. Indira berdiri di sampingnya dan mengucap terima kasih. Hingga tiba-tiba tangannya ditarik seseorang. Indira menoleh dan sebuah tamparan mendarat di pipinya, sangat keras dan begitu cepat hingga semuanya terkejut. Indira memegang pipinya, melihat wanita paruh baya yang menampar pipinya. Ibu Farhan. “Dasar perempuan jalang! Sudah bagus mau dinikahi Farhan, sekarang kamu putuskan hanya karena selingkuh!” tuding ibu Farhan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD