Efrain berjongkok di dekat Indira, diusap pipi istrinya hingga Indira terbangun dan sedikit terkejut. “Aku ketiduran ya?” tanya Indira. “Yuk pulang,” ajak Efrain. “Mas sudah selesai kerjanya?” “Sudah,” jawab Efrain. Indira meregangkan tubuhnya dan bersiap pulang, mereka berjalan bersisian menuju halaman parkir, beberapa orang tentu menyapa Efrain dengan ramah. Indira hanya tersenyum atau menunduk sopan ketika ada yang melihat ke arahnya. Mereka menyempatkan diri membeli makanan untuk keluarga Indira, bebek panggang yang terkenal dengan rasanya yang nikmat. Sesampai di rumah, Indira cukup terkejut melihat wanita yang waktu itu disinyalir merupakan teman ayahnya. Wanita itu segera berpamitan, tak ada yang mencurigakan, mereka hanya berbicara di ruang tamu. “Ada yang harus diren