"Kamu beberapa hari ini susah tidur." Lauritz mengusap lembut punggung Yuta seraya bertanya dengan nada khawatir, "Ada apa, Rumi?" Teguran Lauritz membuat Yuta sedikit terkejut. Dia kira Lauritz sudah tertidur sejak tadi, ternyata dugaannya salah. Perlahan dia berbalik, lalu menggeleng kecil. "Enggak ada apa-apa, Mas." Namun, Lauritz tidak serta-merta percaya dengan jawaban Yuta. Sudah beberapa malam dia menyadari keanehan pada sikap Yuta. Wanita itu biasanya mudah jatuh tertidur dan akan terlelap dengan damai sampai pagi, bahkan diganggu pun akan sulit bangun. Anehnya, beberapa hari terakhir, Yuta kerap tampak gelisah. Kira-kira sekitar tengah malam, Yuta biasanya akan terus berganti-ganti posisi tidur meski matanya tampak terpejam. Lauritz tahu jika Yuta berusaha sangat keras untuk t