45. Surga Hadir di Dunia

1535 Words

"Kamu mau ke mana?" Lauritz menarik tangan Yuta yang hendak turun dari tempat tidur pagi itu. "Bangun, Mas." Lauritz mencoba melihat ke jendela dengan mata yang masih terasa berat. Inginnya dirapatkan lagi saja dan melanjutkan tidur. "Sekarang jam berapa?" "Udah jam enam, Mas." "Masih pagi, Rumi.” Lauritz mengerang gusar sambil terus menahan tangan Yuta agar tidak turun. “Ngapain udah bangun?" "Biasa malah lebih pagi, Mas," sahut Yuta heran. Tidak biasanya Lauritz rewel seperti ini, bahkan peduli saja tidak mau dia bangun jam berapa saja. "Kamu kan lagi enggak ada kerjaan, enggak usah bangun pagi-pagi.” Perlahan Lauritz menarik tangan Yuta dan membawa wanita itu kembali berbaring di sisinya dengan sangat hati-hati. “Sini tidur lagi aja." Sejak kejadian bulan lalu ketika Fadi menculi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD