Reza “ Udah puas liatin gue?” tanya Danu pada Luna setelah malam itu akhirnya Luna pamit ingin segera pulang dari apartemen Danu yang baru. Ngomong-ngomong sejak dua minggu yang lalu, Danu menyewa apartemen baru yang jaraknya lebih dekat dari kantor. Katanya, dia capek kalau harus bolak-balik kantor-rumah tiap hari. “ Besok lagi ya mas?” Luna nyengir dan itu membuat Danu ingin menyentil dahi Luna. Namun aku segera menahan tangan Danu. “ Nu, ntar adikmu nangis malah kamu ikutan repot. Nggak cuma aku.” “ Habisnya Dek Una aneh banget mas. Ngidam ya ngidam aja, tapi nggak usah aneh-aneh. Aku tahu mas, kakak iparmu ini gantengnya maksimal. Tapi nggak gini juga. Direpotin hampir tiap hari.” Gerutu Danu sambil melirik Luna. Yang dilirik hanya diam pasang wajah tak berdosa.