Reza
Brak!
Terdengar suara pintu ditutup dengan kerasnya. Begitu aku menoleh, aku melihat Luna datang dengan wajah yang kurang bersahabat. Ekpresinya seperti sedang kesal bercampur marah. Dia berjalan cepat menghampiriku kemudian duduk tepat di sampingku.
“ Ada apa?”
“ Bu Ratna itu nggak ada bosannya apa ya, ngurusin hidup orang lain. Jangan salahin aku lah, kalau suaminya jelek.”
“ Hush. Kamu kok gitu?”
“ Sebel tau mas, masa iya katanya aku nggak cukup cantik buat jadi istri kamu. Katanya kasian kamu punya istri gendut kaya aku. Nah, dikiranya aku gendut juga gara-gara siapa?” Balas Luna menggebu. Sedetik kemudian dia melirikku garang.
“ Sebel. Lain kali aku nggak mau ikut arisan lagi.” Lanjut Luna sembari beranjak untuk berdiri. Namun aku segara menarik tangannya untuk kembali
