19

3042 Words

“Maksudmu apa Annisa?! Kau ingin ...” “Huaa ... Hiks ... Hiks ...” Darel terkejut melihat Annisa menangis sambil berteriak seperti anak kecil yang direbut permennya. “Hei....” Darel menarik Annisa kepelukannya. Gadis itu terus menangis. “Ada apa?” Darel menjauhkan Annisa demi melihat wajah istrinya itu. “Aku mau tidur,” putus Annisa sambil sesenggukan dan tidur segera. Darel menautkan alisnya lagi. Namun dia memilih diam dan kembali tidur. {} Mansion mewah bercat putih itu makin suram dan sepi, pasalnya nyonya besar mereka yang biasanya ramah dan tersenyum atau heboh itu sedang menjalankan mode diam. Seperti saat ini, Annisa memakan makanan di depannya dengan kesal. Annisa juga menusuk makanan dengan cara sadis dan keras hingga menimbulkan suara. “Makan yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD