Tari tersenyum lebar, "Sori aku mau tanya, apa pak bos sudah minta dijemput?" "Belum. Aku inisiatif saja karena mengejar jam sembilan di Jakarta, jadi sekarang harus berangkat," jawab Radit. "Percaya padaku! Tidak mungkin jam sembilan kalian tiba di Jakarta. Aku sangat yakin bos kamu itu belum ada rencana kembali ke Jakarta sepagi ini," Tari menahan senyumnya. "Ja-jadi?" Radit langsung membayangkan berjuta kebohongan yang harus ia ucapkan pada Bapak Suta Kusuma dan juga para staf hotel yang seharusnya rapat dengan si pak bos jam sebelas siang ini. Not again! Si bos makin ke sini makin pemalasan. Bagaimana ini?? "Sudah, aku ajak kamu ke apartemenku. Sarapan dulu bersamaku. Ok?" Tari menarik tangan Radit. "A-aku mau.. Tapi, si bos..?" Radit bingung. Tari terkekeh, "Justru kamu