43

1124 Words

Sosok tinggi tegap itu melangkah masuk, mengundang desis halus dari para staf perempuan yang berjajar di area resepsionis. Mereka saling melempar pandang, seolah tak percaya siapa yang baru saja muncul di depan pintu lobi. Setelan Armani hitam pekat membalut tubuh pria itu dengan sempurna—membentuk siluet aristokrat berdarah dingin yang tak butuh banyak kata untuk membuat satu ruangan sunyi. "Dante Attala Bramasta?" bisik salah satu staf wanita dengan napas tertahan. "Gila… dia makin ganteng dari terakhir kali datang." "Iya. Dan auranya tuh... beda. Dingin tapi... bikin deg-degan." "Tumben anak bos mampir ke sini?" Dante hanya melirik sekilas ke arah sumber suara sebelum melanjutkan langkahnya. Sepatu kulit hitam berkilat beradu dengan marmer putih mengilap, menimbulkan gema berat yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD