Hari ini D mengatakan kalau dia ada bimbingan Matematika. Karena kemarin dia mengatakan akan sulit bagi kami bertemu lagi, aku mencoba untuk memberikannya sebuah kejutan. Sekitar jam empat sore, D menghubungiku. Kami janjian untuk bertemu di alun-alun kota. Setelah menunggu agak lama, akhirnya aku melihat pacarku itu datang. Dengan jaket merah garis-garis dia menghampiriku yang sedang menunggunya. “Maaf Ai agak lama. Bimbingannya baru selesai.” D tersenyum dengan raut wajah sedikit bersalah dan lelah. Dia mungkin belum sempat istirahat karena jadwal sekolah yang padat. Namun, dia mencoba untuk terus menemuiku. Sungguh, ketulusan yang tidak dapat disepelekan. “Nggak apa-apa kok, Yang. Lagipula aku mendadak ngajaknya, maaf ya.” Aku tidak mempermasalahkan

