Pertemuan di Restoran Bloom

2152 Words

Caroline melangkahkan kakinya dengan riang memasuki salah satu mall, sudah lama sekali rasanya, terutama sejak kematian ayahnya, Caroline bisa merasa hidupnya begitu ringan tanpa beban. Aku tidak menduga ternyata selama ini aku mengalami depresi. Sepertinya aku harus berterima kasih pada plаyboy cap kuda itu, meski metodenya menyebalkan, tetapi harus ku akui, sensasi kenikmatan yang kudapatkan semalam benar-benar membuatku bisa melepaskan seluruh beban yang ada di dalam hati, dan cukup membuatku ketagihan. …..Astaga Caroline Nelson, sejak kapan kau menjadi mеsum begini. Sepertinya kau sudah terkontaminasi sejak terlalu banyak berdekatan dengan plаyboy cap badak itu. Lupakan, lupakan, jangan diingat-ingat lagi tentang kejadian semalam. Lebih baik sekarang aku berbelanja sepuasnya. Raymo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD