Tubuh Caroline mendadak setegang senar gitar saat mendengar pertanyaan Raymond. Cepat-cepat Caroline menundukkan kepalanya tak ingin melihat ke arah Raymond saat menjawab. “Tidak, tidak ada masalah. Aku baik-baik saja.” Caroline menggeliatkan tubuhnya berusaha melepaskan diri dari pegangan Raymond. “Carol, aku mengenalmu sejak kecil, aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri. Aku tahu, kau bukan seorang wanita yang senang melarikan diri dari masalah dengan mabuk-mabukkan, kecuali kau memang memiliki masalah yang sangat besar. Ayahmu sudah kuanggap seperti ayahku sendiri. Karena Paman Gerald sudah tiada, berarti pantas bagiku menggantikan dirinya untuk menjagamu. Jadi tidak ada alasan lagi bagimu untuk tidak bercerita padaku. Anggap saja aku kakakmu..” Raymond berkata dengan tegas