Wajah cantik Caroline tidak bisa berhenti memerah dan memanas. Dengan perasaan malu tetapi juga bahagia, Caroline kembali menyurukkan wajahnya ke d**a bidang Raymond saat dirinya di gendong masuk ke dalam kamar. “Kau tak mau melihat kamar kita?” Bisikan lembut Raymond menyapa hangat telinga Caroline. Caroline akhirnya mengangkat kepala dan menatap kamar yang akan segera menjadi kamarnya untuk seumur hidupnya. Wajah tercengang Caroline dengan mata yang berbinar bahagia menjadi kenangan terindah yang tidak akan pernah terlupakan oleh hati Raymond. “Wow, cantik sekali kak. Apakah kakak yang merancangnya?” Caroline menatap ke sekeliling kamar yang sudah dihias sangat indah dan cantik dengan berbinar-binar. Tempat tidur besar yang dengan sprei berwarna putih gading ditutupi oleh ratusan k