20

633 Words

Pelukan Greta masih bertahan lama di punggung Novan. Hening, tapi hangat. Suara detik jam dinding berpadu dengan dengung kulkas yang samar. Novan hanya duduk diam, membiarkan kehangatan tubuh Greta menyusup lewat kain kaus tipisnya. Napas perempuan itu terasa di tengkuknya, pelan dan bergetar. "Gre …" panggil Novan akhirnya, suaranya rendah. Greta tidak menjawab. Ia justru menempelkan wajahnya lebih dalam ke punggung Novan, seolah takut kalau dunia akan menarik kebahagiaan kecil itu darinya kapan saja. "Kalau kamu peluk aku kayak gini terus," ucap Novan setengah berbisik, "Aku bisa salah paham." Greta tertawa kecil, tapi tidak melepas pelukannya. "Mungkin aku memang pengin kamu salah paham." Novan menoleh sedikit, separuh wajahnya menoleh ke belakang, cukup untuk melihat pipi Greta ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD