"Ahh, sial! Sekarang aku lagi yang jadi tumbal. Tuhan! Kembalikan aku! Aku lelah berada disini!" teriak Xin Yao frustasi saat melihat begitu banyak akar ginseng kering, jahe, dan juga dedaunan yang kini ada di meja laboratoriumnya. Xin Yao menghela napas panjang. Sejak keberadaannya disini, dia menjadi orang yang sangat sibuk sampai tidak bisa mencari tahu, kenapa dia bisa terjebak di dunia kuno ini? Setelah menggulung rambutnya, Xin Yao akhirnya mulai bekerja. Dia menaruh bejana tanah liat yang dia susun rapi di meja panjang. Kemudian menyalakan api kecil di bawah tungku. Xin Yao menatap gulungan resep yang ia dapatkan dari perpustakaan istana. “Oke, sekarang waktunya fokus. Ini bukan meja operasi, tapi prinsipnya sama. Presisi, kebersihan, dan …” ia berhenti, mendengus kesal. “… dan

