Seno menatap jam dinding kamarnya. Tumben banget kakaknya belum pulang padahal sudah lewat dari jam pulang tapi belum juga nampak batang hidungnya. "Kakak kemana dulu ya? Tumben banget ngga kasih kabar kalo pulang telat." ucap Seno khawatir. Ia mencoba menelpon sang kakak tapi tidak diangkat. Seno mulai khawatir dengan keberadaan kakaknya. Ia beberapa kali menelpon sang kakak tapi tak jua tersambung. Akhirnya ia memberanikan diri menghubungi Edward. Awalnya ia ragu tapi mau tak mau ia harus menelpon Edward. Seno menunggu panggilannya diangkat oleh Edward. Satu kali dua kali hingga tiga kali panggilannya juga di abaikan. Seno mendesah kesal kenapa mereka berdua sangat sulit di hubungi seperti ini. Di tengah kebingungannya tiba-tiba Edward menghubunginya lagi. Seno langsung menjawab tel