12. Rasa Takut

2131 Words

Di bawah jerit hatiku, es krim itu meleleh dan aku tiba-tiba menjadi takut. Takut semua ini akan segera berakhir dan berpikir berapa lama ini akan bertahan.   Seharusnya hari ini indah, terlebih tadi malam Anestesi menelponku dan berjanji akan mengajakku makan di kantin. Namun yang terjadi sungguh di luar perkiraan. Rapat OSIS yang diadakan dari jam pertama lagi-lagi menghancurkan semua rencanaku. Aku yang sebenarnya sudah kelas 12 dan ingin pensiun, terpaksa harus ikutan menjadi seksi pengumpul dana gara-gara adik kelas yang masih amatir bahkan meski sudah cukup lama menjadi anggota OSIS.    “Kak,” panggil Nita, salah satu adik kelas yang dulu pernah kupacari selama dua hari.    “Ya, Nit?”    “Ini sudah benar formatnya Kak untuk proposal yang akan kita serahkan ke sponsor?” tanyanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD