SETELAH membersihkan tubuhku dengan menggunakan semua persediaan sabun yang kumiliki. Akhirnya tubuhku bersih dan wangi. Darah memang sulit dicuci hingga bersih apalagi dalam keadaan hampir mengering. Belum aroma anyir yang masih tersisa hingga membuatku memikirkan cara menghilangkannya berulang kali agar usahaku tidak berakhir sia-sia. Aku menghubungi Axa. Menanyakan kondisi Bian. Kekasihku. Aku ingin menciumnya jika ia siuman nanti, tapi masalahnya di mana dia sekarang? "Kenapa menanyakannya? Apa kau mengkhawatirkannya?" "Tentu saja aku mengkhawatirkannya. Di mana dia sekarang?" "Masih sekarat." "Axa!" rengekku langsung karena dia tidak menyebutkan alamat, melainkan mengucapkan kata-kata yang sangat menyebalkan untuk didengar. "Apa?" "Tolong serius sedikit! Di mana dia?" "Dia su