BAB 27

1052 Words

Tatang memilih duduk di ruang keluarga sambil menonton siaran bola. Sementara Ajeng di dapur, wanita itu sedang sibuk memasak untuk makan malam. Papi Ajeng melirik Tatang, laki-laki muda itulah yang selalu setia menemani putri tunggalnya. Papi Ajeng menyesap kopi dan beliau lalu letakkan cangkir itu di meja. "Tang ...," "iya om," ucap Tatang. "Kamu masih kerja di Bank?" Tanya papi Ajeng. "Masih om," ucap Tatang. "Masih betah kerja di sana?" Tanya Papi Ajeng. Tatang tersenyum dan mengangguk, "Masih om," Papi Ajeng menatap Tatang cukup serius, "Kamu enggak pengen buka usha" Tanya papi Ajeng lagi. Tatang mengerutkan dahi, "Sebenarnya pengen sih om, tapi modal nya enggak ada. Ada sih tapi enggak cukup lah," "Owh ya," "Tabungan Tatang ludes om, soalnya bulan kemarin Tatang ngambil ru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD