42. Kepulangan Rasi

2448 Words

Pada pukul sepuluh pagi, Aafia barulah sadar. Kedua matanya menatap asing pada ruangan yang ia tempati saat ini, serba putih. Hingga dari ekor matanya ia melihat sosok Malika yang duduk di kursi. "Ma..." panggil Aafia dengan serak. Malika yang sedang bermain ponsel pun sontak terkejut dan menatap menantunya. "Alhamdulillah kamu udah sadar. Gimana? Ada yang sakit? Atau kepala kamu pusing, Nak?" Aafia menggeleng pelan. "Rasanya ... Cuma lemas aja, Ma." Malika berdiri dan menuangkan air putih ke dalam gelas lalu membantu Aafia merubah posisinya menjadi untuk minum. "Minum dulu sayang." Usai meneguk air mineral. Aafia menatap Malika dengan bingung. "Aafia kenapa bisa ada di sini, Ma?" tanyanya. Malika duduk di kursi sebelumnya usai meletakkan gelas ke atas nakas. "Badan kamu panas bange

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD