Alex mengira efek sesi kemoterapi kedua tidak akan sedahsyat yang pertama. Alex pikir sel-sel ganas itu telah mati sebagian dan sel-sel yang rusak telah meregenerasi dengan baik. Nyatanya, dia salah. Rentang waktu satu bulan tidak membuat rasa sakit Sera berkurang, tapi justru bertambah. Wanita yang dia cintai sepenuh hati itu meneteskan lebih banyak air mata. Jejak lelah dan ingin menyerah terpancar dari wajahnya. Alex tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dirinya ikutan kalut. Untungnya, mamanya datang tidak lama kemudian. Wanita cantik yang sudah tidak lagi muda itu sontak mendekati ranjang pasien saat mendengar isakan dari sana. Hatinya terasa hancur melihat menantunya menangis menahan sakit. Batinnya tidak tega melihat betapa tubuh Sera semakin kurus. "Mamimu masih dalam perjalan