Sarah dan Toni sontak menoleh. Tidak jauh dari tempat mereka duduk, berdiri seorang pria tampan dengan tatapannya yang mematikan. "Pulang!" Hanya satu kata, tapi diucapkan dengan penuh penekanan dan kesungguhan. Jika itu dulu, Sarah akan langsung menurut dan patuh. Dia tidak akan berani membantahnya. Namun, kali ini berbeda. "Iya, nanti. Aku masih ada perlu dengan Toni," jawab Sarah acuh. Mata Alex menyipit. Dia sungguh tidak suka dengan jawaban itu. Di sisi lain, Toni memang tidak akan menolak kehadiran Sarah di dekatnya, tapi bukan berarti dia menutup mata bahwa Sarah adalah wanita bersuami. "Pergilah! Kita bisa bertemu besok." "Tidak! Aku tidak ingin pulang dengan dia. Ayo kita pergi!" Sarah berdiri dan mengajak Toni pergi. Namun, sebuah suara menghentikannya dan membuatnya m