52.

1301 Words

Entah setan mana yang membisiki hati Sarah hingga pagi ini kakinya menyeretnya kemari, menuju depan pintu bertuliskan ICU. Jantungnya berdegup liar. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa wanita ini sedang dilanda kegugupan. Sarah seakan lupa dengan rencana kepulangannya. Alih-alih pergi ke bandara, dia justru bermaksud menengok Sera. Kalimat direktur rumah sakit itu begitu membekas di benaknya. Dirinya merasa sangat berdosa seandainya benar Sera memiliki satu keinginan yang menyebabkan dirinya 'tertahan.' Jadi, di sinilah dirinya sekarang untuk melihat langsung dengan mata. kepalanya sendiri keadaan Sera. "Permisi, apakah Anda bermaksud menjenguk seseorang?" tanya seorang perawat yang sedari tadi memperhatikannya. Sarah menoleh, lalu mengangguk setelah beberapa saat. "Seraphina."

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD