Bab 21. Menjemput Reva

1523 Words

Mayang bernapas lega ketika Ivan keluar dari kamar mandi. Ia sendirian sekarang, hanya aroma tubuh Ivan yang tersisa, tetapi tetap saja itu melegakan. Mayang menoleh pada wajahnya yang pucat pasi gara-gara ulah Ivan. Dengan kesal ia menghentakkan kakinya di lantai lalu ia memungut baju gantinya. "Ih, untung aja pagi ini masih slamet gue! Kirain mau minta jatah om Ivan!" Mayang berapa dadanya yang masih berdebar tak keruan. "Pagi-pagi udah ngeliat yang enggak-enggak! Semoga otak gue bisa jernih, ya Tuhan!" Mayang tak ingin memikirkan adegan yang tadi. Lebih baik ia mandi lalu sholat subuh. Ia bersyukur, di kamar Ivan bersikap biasa saja. Pria itu duduk di meja kerjanya dan menyiapkan sesuatu. Album foto tadi sudah tak ada di sana. Seperti biasa, Mayang mengecek lebih dulu jadwal kuliahny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD