Lama gantan menatap wajah Emilly yang begitu dekat degannya. Sangat jelas terlihat jika di kedua mata indah itu terdapat ada banyak cinta untuknya. Dadanya berdebar saat dengan lembut Emilly mengecup bibirnya. Hanya sebentar, setelahnya gadis itu kembali memeluk Gantan.
“Aku sayang sama kamu, Gan,” ungkapnya disela memeluk. “Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa.”
Ada sudut hati yang terasa amat bahagia mendengar ungkapan jujur Emilly ini. Tangannya membalas pelukan, mengusap lembut punggung Emilly yang tertutup sweater warna hitam. “Aku tak akan pernah menolak menukahimu, Em, tapi ….”
Emilly menarik tubuh, mendongak menatap wajah tampan Gantan dengan jarak yang terkikis. “Gan,”
“Pekerjaanku sekarang ini masih sangat kurang untuk mencukupimu, Em. Seandainya aku meminta ijin untuk menikah ke
