Wen jie membungkuk dengan hormat. Di depan sana, tepatnya di kursi singgah sana sang kaisar, ada permaisuri Li dan paman kerajaan yang berdiri tak jauh dari sana. “Keadaan di luar benar-benar tak aman, permaisuri. Saya, dengan segala hormat, meminta permaisuri dan seluruh keluarga kerajaan untuk mencari aman melalui pintu belakang yang sudah saya siapkan.” Ucapnya dengan penuh permohonan. “Jendral Wen, seperti apa keadaan di luar sana saat ini?” tanya mentri Huang. “Laporr!” Seorang prajurit dengan baju siap perang berlari, bersimpuh dengan kedua tangan terkepal dalam tumpuan. “Kita tidak bisa mempertahankan gerbang timur.” Semua mata terbelalak mendengar laporan itu. Permaisuri Li beranjak dari duduknya, seorang dayang membantunya berdiri, menuruni anak tangga kecil. “Maksudmu, m