Hari ini terasa sangat melelahkan bagi Nathan. Perlahan pekerjaannya mulai kembali normal. Nathan baru saja menerima sebuah tawaran pemotretan untuk sebuah majalah pria dewasa. Awalnya Nathan tidak ingin mangambil job itu, namun karena bayaran yang ditawarkan sangat tinggi, akhirnya mbak Yessy memaksanya hingga Nathan tidak berkutik da harus melakoni pekerjaan itu. Sebenarnya Nathan merasa sangat malu. Dia menjalani pemotretan itu hanya mengenakan sebuah celana dalam. Sementara ada banyak mata yang menyaksikan pemotretan itu. Nathan sebenarnya merasa resah, tapi dia kemudian mencoba profesional dan mulai berpose di depan kamere. “Baguuus... nice... okey good job...” sang fotografer tidak henti-henti memuji Nathan. Sampai kemudian sesi awal pemotretan itu pun selesai. Seorang kru mendeka