bc

Is That You?

book_age16+
197
FOLLOW
1K
READ
badboy
drama
bxg
mystery
ghost
campus
small town
childhood crush
enimies to lovers
supernatural
like
intro-logo
Blurb

Ini kisah klasik antara Celocia Cristata dan Ota Unga yang hidup bertetangga sejak dahulu kala. Kepribadian Kia dan Ota yang saling bertolak belakang membuat keduanya tidak pernah terlihat akrab.

Ota yang tidak pernah bisa serius, selalu memanggil Kia dengan sebutan Jengger Ayam. Sedangkan Kia si pemarah membalas julukan Ota dengan memanggil cowok itu Onta. Keduanya tidak pernah berniat menjalin hubungan yang baik sampai suatu kejadian membuat mereka berdua terpaksa berbaikan.

Suatu hari, Ota tiba-tiba saja ditemukan tewas setelah mengalami kecelakaan di jalanan di sekitar kampusnya. Sementara Kia yang memang punya kemampuan melihat makhluk halus kembali menemukan hantu Ota di ruang kesenian serba guna.

Parahnya, Kia justru ditantang Abel untuk mendekati hantu Ota. Abel sahabat Kia yang juga bisa merasakan keberadaan makhluk halus itu jelas penasaran dengan kronologi kematian Ota yang bisa dibilang misterius dan sangat mendadak.

~♥~

Gue penasaran sama kecelakaan yang menimpa Ota. ~Abel Balqis Caesa, 18 tahun, mahasiswi, penyuka segala hal yang berbau misteri.

Cinta beda agama aja udah susah, apalagi cinta beda dunia. ~ Celocia Cristata, 18 tahun, mahasiswi, penyuka tantangan dan cowok tampan.

Aku kira setelah mati, hidupku nggak sama lagi. ~ Ota Unga. Mati muda di usia 18 tahun. Mantan mahasiswa. Pembenci segala hal dan terutama gadis bernama Kia.

chap-preview
Free preview
‧͙⁺˚*・༓☾Prolog☽༓・*˚⁺‧͙
    Seorang gadis dengan ekspresi wajah datar berdiri di balkon kamarnya. Tatapannya lurus pada balkon kamar di seberang. Gadis itu sedih melihat rumah tetangganya itu kini gelap dan selalu kosong.     Gadis itu memiliki nama lengkap Celocia Cristata. Ia lebih akrab dengan sapaan Kia. Untuk kasus yang jarang ditemui, Kia akan dipanggil dengan julukan Jengger Ayam. Meski hanya satu orang yang memanggilnya demikian.      Seseorang yang gemar memanggilnya dengan julukan Jengger Ayam adalah orang yang semula tinggal di kamar yang berhadapan dengan kamar Kia. Ia adalah cowok yang memiliki nama lengkap Ota Unga. Kia tak segan-segan meneriaki cowok itu dengan julukan Onta sebagai balasannya.     Sayangnya kenangan lucu sekaligus menyebalkan itu memang hanya bisa Kia kenang. Sedangkan Kia yakin Ota telah melupakannya.     "Kia, ngelamun aja. Nanti kesambet lho," ujar Abel, teman Kia yang banyak tingkah. Abel lalu terkikik geli karena ucapannya sendiri.     "Kasihan ya si Onta," gumam Kia bersedih.     Abel menaikkan sebelah alisnya. Begitu sadar kalau sahabatnya tengah bersedih, Abel langsung merangkul Kia. Ia berbisik, "Bukannya lo seneng ya musuh bebuyutan lo akhirnya KO?"     "Ish, kok lo jahat sih, Bel," ketus Kia tidak terima.     Abel yang merasa candaannya terlalu berlebihan akhirnya hanya bisa meminta maaf. "Ya, maaf Kia. Gue kira lo seneng udah nggak ada Ota yang bakal neriakin lo dengan panggilan Jengger Ayam lagi."     "Ya tapi kan, Ota udah meninggal, Bel. Bagaimana pun juga gue turut berduka buat dia," ujar Kia sambil kembali menatap ke balkon di seberang.     Abel hanya mengangguk-angguk. Meski begitu, ia tidak berniat untuk berhenti mengganggu Kia yang tengah bersedih. Ia yang memang banyak tingkah akhirnya terpikirkan sesuatu hal yang cukup konyol.     Abel melepaskan rangkulannya pada Kia. Ia kini menatap Kia dengan mata berkilat antusias. Abel yang tahu kalau Kia suka dengan tantangan, akhirnya memutuskan untuk menantang Kia. "Kia, gue tau lo itu orangnya suka sama tantangan. Kemarin kan, lo udah berhasil pacaran sama cowok yang beda agama. Meski akhirnya harus putus karena cinta terhalang keyakinan. Gimana kalau sekarang lo pacaran sama cowok yang beda dunia?"     Kia menoleh kaget. Matanya melotot tajam pada Abel. Ia bertanya, "Maksud lo?"     "Sebenernya Kia, gue kemarin tuh lihat bayangan Ota di ruang kesenian serba guna." Abel berkata antusias sembari memperhatikan balkon kamar di seberang, alias balkon kamar cowok bernama Ota yang Abel yakini hantunya masih bersarang di ruang kesenian serba guna.     Kia hampir lupa kalau Abel ini juga bisa melihat makhluk tak kasat mata. Sebenarnya kemarin Kia juga sempat kaget saat Ota tiba-tiba saja muncul di sudut ruang kesenian serba guna. Tapi Kia sudah terbiasa melihat makhluk sejenis hantu. Ia yakin bahwa yang ia lihat sebagai Ota itu hanyalah sosok yang menyerupai Ota. Kia jadi tidak memberi atensi atas keberadaan hantu Ota di ruang itu.     Makanya malam ini Kia kembali berduka untuk Ota. Kia menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdiam di balkon kamarnya hanya untuk menatapi kamar di seberang.     Tapi karena sekarang Abel duluan yang membahas soal Ota, akhirnya Kia ada teman bicara. Kia buka suara, "Gue juga lihat, Bel. Awalnya gue nggak yakin sih. Tapi kalau lo juga mengenali dia sebagai Ota, mungkin emang beneran itu hantu yang menyerupai Ota."     Abel mengulas senyum puas, tampak lebih antusias. Ia berceletuk, "Kalau gitu, gue tantang lo pacaran sama hantunya Ota!"     Kia melotot hingga bola matanya terlihat nyaris keluar dari rongganya. Ia memekik, "Lo gila, ya? Gue pacaran sama hantunya Ota? Mana bisa!"     Abel terkekeh. Ia lalu menyenggol lengan Kia. Abel mengerlingkan matanya. "Masa kali ini lo nyerah sebelum mencoba, Ki? Lo udah nggak minat sama tantangan?"     Sialan, Kia merutuki Abel dalam hati. Kia memang akan jadi gila kalau diberi tantangan. Padahal kebanyakan tantangan dari Abel adalah tantangan-tantangan yang sangat tidak logis!     "Gue penasaran sama kecelakaan yang menimpa Ota," gumam Abel. Ia tiba-tiba mengubah raut wajahnya menjadi serius.     Kia menoleh cepat. Alisnya terangkat.     "Gue pengen lo pacaran sama hantunya Ota yakni biar siapa tau nanti lo dapet info-info dari dia soal kematian dia yang misterius itu," tambah Abel masih dengan wajah serius.     Kia menggeleng. "Cari tahu kan nggak harus dengan jadi pacarnya."     "Kia, gue yakin lo bisa. Please, ambil tantangan dari gue buat macarin hantunya Ota," mohon Abel sungguh-sungguh.     Kia menghela napas. Ia lalu menggumam, "Cinta beda agama aja udah susah, apalagi cinta beda dunia. Gue akan cari tahu soal Ota, tapi gue masih waras untuk nggak ngikutin tantangan lo, Bel." ~♥~

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DRIVING ME CRAZY (INDONESIA)

read
2.0M
bc

DESTINY [ INDONESIA ]

read
1.3M
bc

Broken

read
6.4K
bc

Loving The Pain

read
3.0M
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.6M
bc

Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)

read
54.2K
bc

HELP ME - BAHASA INDONESIA (COMPLETE)

read
10.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook