Bab 76. Dua Orang Yang Merindu

1674 Words

“Kenapa kau melakukan ini Arista?” Yaksa bertanya dengan intonasi yang sudah jauh lebih tenang. Ia pun telah mempersilakan mereka duduk. Tiga cangkir teh hijau hangat tersaji di atas meja bersama sepiring kudapan. Seruan-seruan penuh amarah yang tadi ia lontarkan telah sempurna hilang, berubah menjadi obrolan yang lebih santai namun tetap waspada. “Saya ingin menebus kesalahan saya, Pak. Sekaligus saya ingin menunjukkan bahwa saya memang benar-benar tidak terlibat. Alih-alih menjelaskan dengan kata-kata, saya pikir menjadi sekutu Bapak akan lebih banyak membuktikan bahwa saya memang tidak terlibat.” Arista berbicara mantap. Yaksa tertawa pelan. “Kau tahu kenapa dulu aku setuju kau menjadi tunangan Arka?” Ia menatap Arista lekat. Wanita itu mengernyit. “Karena saya berhasil meningkatkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD