Atas permintaan Arka, dokter kembali melakukan USG pada Arista. Katanya, ia ingin melihat sendiri bayi yang dikandung wanita itu.
“Ini kantong kehamilannya, ya, Pak. Detak jantung janinnya belum terlihat, bisa kita lihat sekitar dua sampai tiga minggu lagi.” Dokter kembali menjelaskan informasi yang sudah Arista ketahui.
Arka tak menjawab, matanya berkaca-kaca menatap layar monitor.
“Mas?” Arista menyentuh lengan Arka. “Kenapa?”
“Itu… anak kita?” tanya Arka dengan suara tercekat.
“Iya. Anak siapa lagi?” sahut Arista sedikit sewot.
Tiba-tiba, Arka merengkuh kekasihnya erat. Membuat dokter kandungan yang memeriksa kaget dan segera memundurkan kursinya.
Arista tertawa senang. “Kenapa tiba-tiba peluk?”
“Nggak nyangka saya bakal jadi papa.” Arka melepaskan pelukan, kemudian berkata antu
