"Jadi bagaimana? Apa rasanya enak?" Scarletta mengangguk penuh rasa antusias sembari memakan puding coklat yang dibuatkan Sarah untuknya. Wanita berambut pirang itu dengan lahap menghabiskan beberapa mangkuk kecil puding coklat yang memang disiapkan Sarah untuknya. Semalam ia sudah memberitahu Letta untuk datang pagi ini agar dapat mencicipi puding yang ia buat. "Terima kasih banyak, Mom. Kau selalu tahu apa yang aku inginkan." Sarah mengusap rambut menantunya sembari memberinya satu senyuman kecil. Walau sekarang Scarletta tersenyum bahkan tertawa, Sarah tahu kalau jauh di lubuk hatinya, Letta merasa kesepian dan ketakutan. Perutnya sudah cukup besar karena usia kandungan Scarletta telah memasuki bulan ke enam. Sudah banyak hal yang dilalui oleh menantunya ini dan segala macam permas