Tengah hari yang sangat terik di Hongkong, Han Junjie masih betah di apartemennya. Ia tak beranjak dari ranjang, sibuk dengan ponselnya karena harus membatalkan banyak janji serta mengatur jadwal ulang janji-janji tersebut. Di sisinya, Kaili masih tidur pulas dalam keadaan telänjang sehingga terlihat jelas tubuhnya penuh cetakan gigi geligi si Tuan Beruang. Han Junjie menyibak selimutnya lalu tersenyum pada pemandangan itu. Kulit Kaili sekarang punya motif.
Ia bangunkan Kaili dengan mengecup lekuk pundaknya. Gadis itu mengerang sembari mengempit kaki, berharap bisa menyembunyikan bunga lilinya yang bengkak akibat terlalu lama disanggamai. "Grizz, tolonglah, aku terlalu lelah. Kenapa kau masih bisa punya energi melakukan ini?" gerutu Kaili tanpa membuka matanya.
"Mungkin karena aku rajin
