Butiran pasir dalam jam gelas telah turun sepenuhnya ke bawah tatkala Liu mengetuk pintu kamarnya. "Kaili sudah di sini, Yang Mulia," kata Liu. Bibir Han Junjie mengulas senyum angkuh yang mengiringi gumamnya, "Sedikit lebih lama dari yang kuduga. Lili Kecil, kau cukup bertekad juga rupanya. Tapi ini lebih baik daripada tidak sama sekali." Han Junjie berdiri seraya memasang helm metaliknya. Ia membuka pintu. Liu membungkuk siap menerima titah. "Suruh naga itu pergi dan kirimkan pil pasir ajaib bersamanya." "Baik." Liu undur diri. Han Junjie berjalan tegap menuju ruang aula. Anak buahnya mengiringi, sambil ia beri perintah. "Siapkan upacara untuk permaisuriku. Aku ingin ia dikirim ke singgasanaku dalam keadaan paling cantik." "Baik, Yang Mulia!" Beberapa pria undur diri untuk menyampai

