Setelah terpaksa mandi untuk yang kedua kali hari ini, Kal akhirnya menyadari sekarang adalah waktu yang pas untuk pergi. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan, Noa sudah menunggunya di ruang depan dengan ekspresi wajah yang aneh, seakan mengalami masalah yang rumit. "Aku akan pergi duluan," Kal berkata ringan. Ketika Noa tak menggubris, dia mendekat. "Noa?" Pandangan Noa mengarah padanya dengan lurus. Matanya menyipit seperti garis, namun tajam. "Apa yang kalian berdua lakukan di dalam?" Kal tahu dia tertangkap basah. "Kami hanya ... olahraga." Noa akhirnya tak membahas hal itu lebih lanjut. Sebelum pergi, dia menjelaskan rencana yang akan mereka lakukan di bar itu. Mereka berdua tidak boleh gegabah dan membuat keributan kalau ternyata Jia tidak ada di sana. Belum ada bukti bahwa Rua m