18. Serangan Melati

1618 Words

Malam harinya, Nada terbangun karena merasa tenggorokannya gersang. Lagi-lagi ia ikut memejamkan mata ketika menidurkan si kecil Ken, dan melihat bocah mungil itu terlelap sambil mendekap bantal gulingnya, tak tega rasanya Nada memindahkan Ken ke tempat tidur anak itu. Nada memelankan langkahnya ketika hampir mencapai dapur, melihat sosok suaminya tengah duduk di sana dengan menggenggam kaleng minuman soda. Menyadari kedatangan seseorang, Gibran pun menoleh. "Belum tidur?" tanya lelaki itu dengan suara dingin yang membekukan. Nada mendekat, memberikan bahasa isyarat kalau dia terbangun lantaran haus. Segelas air dingin berhasil memasuki lambungnya, menuntaskan dahaga yang mendera Nada. "Apa kamu sudah makan? Kenapa pulang selarut ini?" Tulis Nada dalam kertas kecil yang terselip da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD