Mungkin, Gala ingin menyampaikan jika ia tidak dalam kondisi sehat. Namun, saat sang ayah mengangkat panggilan video dan ia hendak bertutur, rasa mual justru menyerang kembali, tak tertahan, membuat Gala mengesampingkan ponsel Risna dan membuang isi perutnya ke dalam ember kecil. “Papa … Gala muntah lagi,” adunya seraya menangis. “Papa otw pulang. Kita ke rumah sakit,” tanggap Ara. “Mak mana, boy?” “Gala muntah, Papa. I hate it!” Nampak tangan yang mengambil ember dari Gala. Sementara Ara pungkas membereskan barang-barang dan tengah mengenakan jaketnya. “I know, boy. Can you tell me what happened to you? Sudah berapa kali Gala muntah?” Gala tak menjawab. Ia justru merebahkan diri, masih menangis sedih. Ara mendengus, namun ia tak bisa berlama-lama meratapi sang putra yang masih berus

