Rumah Ludwig biasanya tenang setelah pukul sepuluh malam. Lampu-lampu dipadamkan bertahap, hanya menyisakan cahaya temaram dari taman atau lampu dinding di koridor. Para pelayan sudah kembali ke kamar masing-masing, suasana hening menyelimuti bangunan megah itu. Namun malam ini berbeda. Dari ruang belajar di lantai dua, cahaya lampu masih menyala terang. Suara lembaran kertas dibalik, bunyi laptop yang sesekali mengetik cepat, dan percakapan kecil terdengar samar, menciptakan atmosfer yang tidak biasa bagi rumah sebesar ini. Axel duduk dengan rambut berantakan, kemeja kasualnya sudah dilipat hingga siku. Di depannya, laptop terbuka dengan puluhan tab referensi. Di sampingnya, Luna menatap layar laptop lain sambil mengusap mata lelahnya. Rambutnya diikat seadanya, wajah tanpa riasan, dan

