“Kamu serius?” Ben menatap Kaia tak percaya. “Aku tahu nggak mudah buat kamu mendapatkan gelar dan pekerjaan kamu sekarang, Kai. Kamu yakin mau menyerah begitu saja?” Kaia menghela nafas pelan, kembali menatap Liam yang menyusu dengan lahap. “Aku belum bisa percaya sama siapapun buat ngerawat Liam, Mas. Aku takut kejadian kayak si Nova lagi.” “Aku paham. Tapi pasti ada solusi lain selain kamu berhenti kerja.” Tangan Ben berpindah ke dagu Kaia, mendongakkannya hingga mata mereka bertemu. “Kamu tahu uangku lebih dari cukup buat menafkahi kamu dan Liam. Tapi aku nggak mau kamu mengorbankan sesuatu yang kamu dapatkan susah payah, Kai.” Kaia diam, kemudian mengangguk. Sebenarnya pikiran untuk berhenti bekerja itu hanyalah sebuah pikiran impulsif. Di rumah ini ada lebih dari cukup pekerja ya