Kaia hampir meledak di sana, tapi ia tak ingin terlihat bertengkar dengan Ben di depan Freya. Karena itu hanya akan membuat Freya semakin senang. Maka ia berbalik dengan cepat dan kembali turun ke dapur. “Urus istrimu dan jangan buat keributan lagi,” ucap Ben pada Farel sebelum berjalan cepat menyusul Kaia. “Tunggu, Kaia!” “Nggak!” Kaia sudah mencapai tangga, satu kakinya hampir menyentuh anak tangga pertama. Namun Ben bergerak lebih cepat, kedua lengannya merengkuh tubuh Kaia dan membawanya kembali ke kamar. “Lepas!” Kaia berseru sambil memukul d**a Ben. “Jangan banyak gerak. Ayo bicara di kamar,” kata Ben tegas sambil tetap menggendong Kaia masuk ke kamar. Farel dan Freya sudah hilang dari lorong, sepertinya masuk kamar. “Kenapa malah saya yang diusir? Bapak bilang Bapak mau meng