Sania melihat Dion yang tertidur di sampingnya. Sania baru terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Derren! Anaknya yang ganteng pasti sudah pulang. Sania turun dari atas ranjang lalu berjalan menuju kamar mandi. Ringisan kecil dikeluarkan dari bibir Sania, karena bagian bawahnya yang terasa perih. Tadi enak kenapa sekarang perih? Tapi Sania mau nambah lagi sama Mas Dion nanti. Sania sudah memakai pakaian rumahannya, lalu ia berjalan menuju pintu kamar dengan jalan mengakang. Sania menangis merasakan perih di bawah sana. Masih aja perih. Sebelum menutup pintu kamar, Sania melihat Dion lagi. Masih tidur. Itu suaminya tidur atau mati? Ya Tuhan! Jangan! Sania tidak mau jadi janda. Maunya jadi istri Dion terus. Sania masuk ke dalam lift. Tidak mau menggunakan tangga yang m