Sania menatap pada suaminya yang masih bergelung di dalam selimut. Tidak ada tanda-tanda akan terbangun. Sania menghela napasnya kasar lalu berjalan menuju ranjang. “Mas Dion! Mas Dion! Bangun!” Ucap Sania menggoyangkan kaki Dion, tapi Dion tidak bangun-bangun. Semakin menarik selimut dan memejamkan matanya. Sania yang melihat itu menggeleng dan bertolak pinggang. Memang kebo suaminya ini. Padahal Derren sudah pergi satu jam yang lalu ke sekolah, ini suaminya malah tidak Bangun-bangun. Nggak kerja? Sania naik ke atas ranjang, lalu melihat wajah terlelap suaminya. “Mas Dion. Bangun, Mas nggak kerja?” Sania mencoba untuk membangunkan Dion dengan yang benar dan baik. Dion menggeliat sebentar dan kembali memejamkan matanya memeluk bantal guling yang begitu nyaman sekali. Sania membuka m