Sania menatap bosan pada kukunya yang sudah dia hias sekarang. Mata Sania melirik pada Johan tangannya yang seolah dilentikkan untuk mengetik. Sania melihat itu tertawa kecil. Sania memang tidak ada kerjaan sama sekali. Sania berdiri dari tempat duduk lalu berjalan menuju ruangan suaminya. Dia menatap pada suaminya yang fokus bekerja dengan kacamata yang bertengger di hidung Dion. Sania berjalan mendekati Dion, lalu dengan santai duduk di atas pangkuan Dion. Dion terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sania pada dirinya. “Sayang, kamu mau sesuatu?” Tanya Dion lembut. Sania menggeleng pelan. Tangannya mengalung di leher Dion. Lalu menyandarkan kepalanya di d**a bidang Dion. “Mau dimanja sama Mas Dion. Kalau kita lakuin di sini gimana Mas?” Tanya Sania mengedipkan matanya beberapa kali