bc

My Little Girl

book_age18+
501
FOLLOW
3.7K
READ
age gap
badboy
CEO
student
drama
sweet
bxg
others
first love
virgin
like
intro-logo
Blurb

Tepat pada usianya yang akan menginjak 19 tahun, Skylar dikejutkan oleh lamaran yang Gabriel lontarkan padanya. Jarak usia keduanya yang terpaut 11 tahun membuat pasangan yang sebenarnya sama – sama saling mencintai ini saling memiliki prinsip yang berbeda. Ketika Gabriel, pria dewasa itu ingin membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius dan legal, Skylar justru masih berpikir untuk menikmati kebebasannya menjadi gadis remaja yang tengah jatuh cinta dengan pasangannya serta merasakan waktu luang untuk dirinya sendiri nikmati. Jelas berkebalikan bukan?

Hingga akhirnya, Gabriel memberanikan diri untuk meminta gadis itu menikah dengannya dalam waktu dekat. Menjadikan gadis itu miliknya yang sah dimata hukum dan agama, sehingga dapat menghapuskan segala kerisauan yang Gabriel rasakan tentang gadisnya. Membuat Skylar berada diatas rasa bimbangnya. Memilih antara kebebasannya menjadi seperti seorang gadis remaja pada umumnya atau justru menerima lamaran Gabriel, yang berarti ia harus melepaskan impiannya menjadi gadis bebas tanpa ikatan hubungan pernikahan, dan merubah statusnya menjadi sosok seorang istri yang kelak harus selalu siap mendampingi suaminya?

Cover

Gambar: Pinterest

Font:Amatic SC, Canva Free

chap-preview
Free preview
Chapter 1
“Momm, kau yakin akan pergi menginap dirumah bibi begitu saja bahkan sebelum mendengar pengumuman kelulusanku?” Skylar pagi itu merengut, duduk ditepi ranjangnya sembari mengenakan sepasang kaos kakinya. “Sky, mommy menginap dirumah bibimu itu untuk merawatnya karena ia sakit dan putranya belum bisa pulang dari luar negeri, bukan karena mommy ingin berlibur dan bersenang – senang.” Masih dengan ekspresi cemberutnya, gadis itu menghela nafas. “Lagipula mommy yakin kau pasti lulus. Peringkatmu saja selalu masuk 5 besar.” Ucap wanita paruh baya itu santai.   Tingg tong…   “Nah, cepat turun, bukakan pintu untuk pangeranmu itu lalu ajak dia sarapan bersama. Mommy akan menyusulmu ke meja makan setelah ini.” Skylar beranjak dari duduknya setelah selesai mengikat tali sepatunya dengan benar, lalu melangkah keluar dari kamarnya dengan kaki dihentak kesal, menghasilkan helaan nafas serta gelengan kepala heran dari wanita paruh baya yang tak lain adalah mommy nya itu. Cklekk Seperti biasa, Gabriel sampai didepan rumah Skylar dengan setelan kerjanya yang sempurna dan mahal. Oh, jangan lupakan paras tampan khas pria berusia matang yang memancar darinya. “Eiy, what’s wrong with you hm? Kenapa memasang wajah cemberut sepagi ini?” tanya Gabriel, mengurungkan sapaan jahil-nya pagi itu, karena tak ingin diamuk oleh gadis mungil dihadapannya. Skylar yang mendapat pertanyaan dari kekasihnya pun enggan menjawab. Gadis itu hanya menjawabnya dengan gelengan kepala masih dengan ekspresi cemberutnya, diam – diam membuat Gabriel merasa serba salah. Resiko memiliki kekasih dengan usia remaja seperti Skylar. “Cepat masuk!” perintah Skylar yang diikuti begitu saja oleh Gabriel, takut makin memperburuk mood gadis itu. “Mommy dimana?” tanya Gabriel pelan – pelan sekali. “Diatas, mungkin sebentar lagi akan berangkat tanpa menunggu pengumuman kelulusan putrinya.” Oke, mendengar penjelasan singkat dari Skylar, Gabriel dapat menyimpulkan penyebab sebenarnya gadis itu merengut sejak pagi sekali. Pria itu perlahan menghampiri Skylar yang kini tengah berdiri didepan meja makan sembari menuangkan susu hangat dari teko yang telah mommy-nya siapkan. “Hey, kenapa marah hm? Mommy-mu tidak meninggalkanmu untuk bersenang – senang. Ia pergi menginap untuk merawat bibimu yang sakit. Memangnya kau tak merasa kasian dengan bibimu yang tinggal sendirian dan tak bisa melakukan apa – apa karena sakit? Lagipula, you have me now. Aku yang akan mengantarmu dan menjemputmu nanti, aku yang akan mendengarmu bercerita bahwa kau lulus. Bukankah itu sedikit lebih memperbaiki suasana hatimu hm?” nasihat Gabriel sembari memeluk gadis itu lembut dari belakang. Dagunya ia taruh pada bahu sempit Skylar seraya sesekali mengusakkan hidung mancungnya disana. Skylar terdiam. Gadis itu seolah baru saja disadarkan oleh nasihat Gabriel. Awalnya ia menghela nafas dan tersenyum tipis ketika rasa sebalnya berkurang, namun kembali merengut ketika menyadari bahwa dirinya sendiri terlihat begitu kekanakan saat ini didepan Gabriel. “Ada apa lagi hm?” tanya Gabriel, pria itu diam – diam memang fokus mengamati ekspresi gadisnya itu dari samping sejak tadi. “Bukankah aku terlihat kekanakan sekali sekarang?” keluh Skylar sembari menenggak perlahan susu yang telah ia tuangkan pada gelas ditangannya. “Aku memakluminya. Mana mungkin aku memaksamu menjadi dewasa diusiamu yang masih belia? Perlahan saja okay? Aku yakin seiring berjalannya waktu kau akan menjadi lebih dewasa.” Skylar menolehkan wajahnya pada Gabriel, lalu tersenyum kecil. “Kukira kau hanya bisa berpikiran mesum, ternyata om bisa bijak juga ya?” ejek Skylar main – main, namun fokus Gabriel kali ini menuju bibir Skylar. Pria itu terpaku pada sisa susu yang menempel dipinggir bibir Skylar. “Kau tau tidak? Dulu kupikir aku lebih suka kopi daripada susu, tapi ternyata seleraku telah berubah.” Bisik Gabriel yang menghadirkan kernyitan tak paham didahi Skylar, namun matanya seketika membulat kala menyadari bibirnya lah yang kini menjadi fokus mata Gabriel kala pria itu mulai mendekatkan wajah mereka. “Oh, kalian terlihat cocok sekali untuk dijuluki sebagai pasangan suami istri!” seru seseorang dari belakang mereka dengan nada menyindir namun main – main, membuat sepasang manusia yang semula saling menempel itu melepas diri dan saling menjaga jarak dengan canggung. “Cepat makan sarapan kalian lalu berangkat. Kalian ini benar – benar tak bisa dibiarkan, bisa – bisa kalian terlambat berangkat jika tak kusela kan?” omel wanita yang tak lain adalah mommy Skylar itu seraya duduk dikursi meja makan, membuat dua manusia lain yang ada disana ikut mendudukkan diri dengan canggung. “Morning momm, hari ini akan berangkat pukul berapa? Aku bisa menyuruh supirku untuk mengantar mommy setelah ini jika mommy tak keberatan.” Wanita paruh baya itu spontan menggelengkan kepala, menolak tawaran calon menantunya itu. “Tidak, tidak usah. Aku sudah memesan taxi, dan aku akan langsung berangkat setelah kalian berangkat. Jadi akan lebih efektif jika aku berangkat sendiri dengan taxi yang telah kupesan.” Gabriel mengangguk – anggukkan kepalanya paham. Lalu suasana sarapan pagi itu terasa cukup hangat meskipun hanya diselingi candaan kecil sesekali diantara mereka. Setelah selesai sarapan, Skylar pergi menaiki tangga menuju kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya, meninggalkan Gabriel berdiri menungguinya bersama mommy-nya. “Aku titipkan putri bandelku itu padamu selama seminggu.” Gabriel tersenyum mengiyakan, dalam hati ia begitu dipenuhi euforia yang ia tahan mati – matian didepan calon mertuanya itu. “Ya momm, mommy tenang saja. Aku akan menjaga putrimu dengan baik, kau tak akan menyesal percaya padaku.” Yakin Gabriel yang disetujui wanita paruh baya didepannya. “Tapi ingat, jangan apa – apakan putriku atau aku akan mencabut ijin kalian untuk menikah cepat.” Uhukk.. uhuk… tepat setelah wanita paruh baya itu menyelesaikan ancamannya, dua orang manusia disana terbatuk secara serentak. Skylar mendengar percakapan keduanya ketika selesai mengambil tasnya dikamar dan ingin menghampiri Gabriel dan mommy nya, namun justru percakapan itu yang terdengar ditelinganya tanpa disengaja. “Kenapa batuk bersamaan seperti itu hm? Kalian berencana melakukan suatu hal yang tidak – tidak dibelakangku?” sindir mommy Skylar membuat Skylar dan Gabriel spontan menggelengkan kepala bersamaan, menghasilkan tatapan curiga lagi dari mommy Skylar. “Ingat kata – kataku okay? Jangan lakukan hal yang tidak – tidak hanya karena aku menitipkan Sky padamu selama seminggu ini, jaga dia. Aku percayakan dia padamu.” Gabriel reflek menganggukkan kepalanya cepat, menyetujui. “Tentu saja, momm. Kau bisa mempercayaiku, aku tak akan mengecewakanmu.” Wanita paruh baya itu mengiyakan, lalu akhirnya keduanya berpamitan untuk berangkat bersama menuju dua tempat tujuan berbeda, sekolahan dan perusahaan. Ketika keduanya berbalik untuk bersiap memasuki mobil yang akan membawa mereka menuju tempat tujuan, sebuah cetusan dari mommy Skylar membuat keduanya nyaris membeku begitu saja. “Lain kali jika ingin bermesraan dan berciuman didapur, ingatlah bahwa ada manusia lain selain kalian yang berada ditempat yang sama dengan kalian, okay? Itu akan lebih memalukan dan canggung jika yang memergoki kalian bukanlah mommy.” To be continued~

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HYPER!

read
559.3K
bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Turun Ranjang

read
579.1K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.3K
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

T E A R S

read
312.9K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook