Perhatian Sabda yang sedang sibuk di depan laptop di ruang kerjanya teralih ketika ponselnya berdenting. Benda pipih yang tergeletak di meja diraihnya. Ada nomor baru yang mengirimkan pesan. Ada sepuluh foto Senja yang tengah bersalaman dengan Arga. Dia bisa melihat ketika sang sepupu menatap istrinya. Juga di saat mereka saling berpandangan dan bersalaman. 'Cinta yang tak pernah selesai.' Tulisan itu terbaca di bawah salah satu foto. Sabda meletakkan kembali ponselnya dengan kasar, tanpa berniat membalasnya. Dadanya bergemuruh dengan perasaan ... entah. Siapa yang mengirimkan pesan itu padanya. Bela? Mama? atau justru Arga sendiri. Sabda kembali menatap layar laptopnya. Siapapun itu, dia pasti hanya ingin membuat hubungannya dengan Senja kacau. Sabda tidak boleh terpancing. Baru se