Gender Reveal Party 2

854 Words

Citra semakin speechless mendengar penuturan Sabda. Andai saja Bela mendengar semua ini, dia bisa menangis darah karena menyesal kenapa meninggalkan lelaki seperti Sabda. Atau nangis guling-guling dan berteriak histeris. Betapa bodohnya gadis itu. Tak menyadari ada permata di genggaman tangannya. "Mas Sabda bukan seperti pria umur tiga puluhan. Kata-kata Mas jauh lebih dewasa dari usiamu." Sabda tertawa. "Bisa saja kamu. Tapi inilah hasil sharingku dengan papa. Tiap ada waktu kami nge-gym bareng, main bulutangkis, atau futsal. Di sela waktu itulah papa mengajakku bicara, bukan menasehati tapi berbagi. Papa selalu menerapkan sharing karena putranya bukan anak kecil lagi." Citra paham sekarang. Sabda dibesarkan dengan didikan penuh tanggung jawab oleh seorang ayah. "Tapi aku tidak sesem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD