Plasenta Previa 2

961 Words

Sabda dan Senja muncul dari balik pintu dan tersenyum pada mereka. Sabda membawakan parcel buah yang kemudian di letakkan di atas meja. Arga menepi, memberi kesempatan pada mereka untuk duduk di sebelah sang istri. "Bagaimana keadaannya, Mbak?" tanya Senja setelah duduk di kursi. Sedangkan Sabda memilih duduk di sofa bersama Arga. "Sudah membaik. Besok sudah boleh pulang." "Alhamdulillah." "Dari mana kamu tahu kalau aku di rawat di sini?" "Kemarin pagi panitia workshop bilang kalau Mas Arga absen karena sedang menunggui Mbak Citra yang di rawat. Terus aku ngasih tahu Mas Sabda, tapi kami baru sempat ke sini sekarang. Sekalian mau cek kehamilan." Citra tersenyum. Tangan kanannya terulur untuk menyentuh perut Senja. Hatinya berdesir saat meraba perut besar dan keras itu. Sebagai peremp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD