Jangan Menyerah, Senja 1

1050 Words

Bukan Pernikahan Biasa - Jangan Menyerah, Senja Jam delapan malam Sabda baru keluar dari kantor. Pesannya yang dikirim pada Senja belum di balas, bahkan belum juga di buka sejak tadi. Mungkin ponselnya ada di kamar atau sedang di-charge. Sabda tergesa masuk ke dalam lift. Tidak sabar untuk segera sampai di rumah dan makan malam bareng Senja. Rasa laparnya sudah di tahan sejak tadi. Dia hanya makan roti abon dan teh hangat yang diberikan asistennya habis Salat Maghrib. Pria itu mengambil kunci pintu apartemen dari saku celananya. Saat masuk lampu-lampu sudah menyala. "Senja," panggilnya ketika sadar kalau rumah terasa sunyi. Dibukanya pintu kamar Senja dan memeriksa kamar-kamar yang lain. Namun senja tidak ada. Di balkon juga kosong. Di meja makan sudah tersedia nasi, tempe goreng, dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD