Jujur saja, Senja gelisah. Dia butuh waktu lagi untuk menata hati. Tapi melihat keseriusan Sabda, dia pun harus memaksakan diri untuk siap menghadapi. Dipikirnya dulu bisa bertahan berbulan-bulan untuk menyembunyikan kenyataan itu dari mereka. Tapi keadaan yang tidak memungkinkan untuk tetap bersembunyi dibalik realita. Sabda terdesak oleh pertunangan yang tinggal menghitung hari.
Sebenarnya Senja juga diuntungkan dengan terbongkarnya rahasia ini. Jika semua terus tersimpan, siapa yang dirugikan. Dia sebagai perempuan yang dirugikan, terlebih dia telah menyerahkan raganya secara utuh pada pria yang telah menikahinya.
Melihat Senja terdiam, Sabda memeluknya. Mengusap pelan bahu istrinya. Berawal dari usapan lembut dengan maksud ingin menenangkan, berakhir dengan ciuman panas yang penuh t
