Luna mengerjap perlahan usai ponselnya berdering cukup keras, salah satu tangannya meraba keberadaan benda pipih dan mahal tersebut. Biasanya ia menaruhnya di atas nakas samping tempat tidurnya, tapi kenapa saat ia meraba sesuatu di sampingnya tidak mendapati ada meja kecil? Perlahan ke dua matanya terbuka dengan sempurna, atap kamar berwarna putih bersih serta lampu besar yang menghiasinya, kenapa lampunya seperti itu? Seperti, bukan lampu di kamarnya saja. Hening cukup lama, ponselnya sudah berhenti berdering, dengan kepala yang masih sedikit pusing ia mencoba untuk berpikir di mana ia berada sekarang. "Ini bukan kamar gue." Gumamnya sedikit panik, ia memaksakan otaknya untuk berpikir keras, apa yang sebenarnya terjadi. "Gue ada di... " Kalimatnya menggantung, ia ingat saat pesta